Minggu, 16 November 2008

TEORI PENITI PENYAMBUNG

Teori Peniti Penyambung

Rensis Likert dari Universitas Michigan berjasa mengembangkan suatu model terkenal dengan sebutan model peniti penyambung (the linking pin model). Yang menggambarkan struktur organisasi. Konsep peniti penyambung berkaitan dengan kelompok-kelompok yang tumpang tindih. Setiap penyelia merupakan anggota dari dua kelompok: sebagai pemimpin unit yang lebih rendah dan anggota unit yang lebih tinggi. Penyelia berfungsi sebagai peniti penyambung, mengikat kelompok kerja yang satu dengan yang lainnya pada tingkat berikutnya. Struktur peniti penyambung menggalakan orientasi ke atas daripada orientasi kebawah; komunikasi, pengaruh pengawasan, dan pencapaian tujuan diarahkan keatas dalam organisasi. Seperti dapat dilihat pada gambar, proses kelompok mempunyai peranan penting untuk membuat organisasi berstruktur peniti penyambung berfungsi dengan efisien. Semua kelompok harus sama-sama efektif, juga, karena organisasi tidak dapat lebih kuat daripada kelompoknya yang terlemah.
Luthans (1973) berpendapat bahwa konsep peniti penyambung cenderung menekankan dan memudahkan apa yang seharusnya terjadi dalam struktur klasik yang birokratik. Tetapi pola hierarkis atasan-bawahan, sering mendorong komunikasi ke bawah, namun menghambat komunikasi ke atas dan ke samping. Lambatnya tindakan kelompok, yang merupakan ciri organisasi berstrukur peniti penyambung, harus diimbangi dengan manfaat partisipasi yang positif (kontribusi kepada perencanaan, komunikasi yang lebih terbuka, dan komitmen anggota)yang tumbuh dari struktur peniti penyambung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar